Aurat Perempuan Dengan Perempuan Non Muslim
Boleh bersentuhan wajar dan bersalaman.
Aurat perempuan dengan perempuan non muslim. Sementara menurut ulama hanabilah lebih longgar lagi yakni sama dengan auratnya dihadapan laki laki mahramnya atau perempuan muslimah lainnya antara pusar dan lutut. Batas aurat wanita dengan lelaki para ulama bersepakat berpendapat bawah aurat perempuan kepada lelaki yang bukan mahramnya ialah seluruh tubuh kecuali muka dan kedua tapak tangannya. Jadi wanita non muslim boleh melihat bagian ujung kepala hingga pusar dan ujung kaki hingga lutut dari wanita muslimah. Ini kerana keadaan realiti kehidupan kini begitu berbeza dengan zaman dahulu.
Penempatan bersama wanita islam bersama wanita non muslim kita akan jelaskan secara tepat dan ringkas. Ini berdasarkan kepada firman allah swt adalam surah an nur ayat 31 al ahzab ayat 53 dan ayat 59 serta riwayat beberapa buah hadith. Karena aurat wanita bukanlah aurat di hadapan wanita lainnya muslim maupun nonmuslim. Pandangan yang lebih benar ialah harus wanita menampakkan auratnya di hadapan wanita bukan islam melainkan jika dibimbangi berlakunya keburukan yang lain seperti bimbang wanita bukan islam itu akan menceritakan cirri ciri tubuh badan wanita muslim kepada lelaki ajnabi maka pada ketika itu wajib menutup aurat tidak kira di hadapan wanita kafir atau wanita muslimah yang rosak akhlaknya.
Batas batas aurat wanita islam jika bersama wanita bukan islam 2. Aurat muslimah dengan wanita non muslim ada dua perkara yang perlu dibahaskan di sini. Fatwa ulama kontemporer tentang batasan aurat wanita muslimah di hadapan wanita non muslim. Kesimpulan pendapat ini adalah hasil qiyas dengan batasan aurat wanita muslimah di hadapan wanita muslimah lainnya.
Ini menunjukkan bolehnya wanita muslim bersalaman dengan wanita non muslim. Ini menunjukkan bolehnya wanita muslim bersalaman dengan wanita non muslim. Namun pendapat yang lebih tepat wanita muslim tidak wajib memakai hijab saat berinteraksi dengan wanita non muslim. Adapun aurat yang boleh tampak di hadapan sesama wanita dijelaskan oleh syekh ibnu baz rahimahullah.
Karena aurat wanita bukanlah aurat di hadapan wanita lainnya muslim maupun nonmuslim. Dengan demikian maka aurat perempuan muslimah di hadapan perempuan non muslim menurut jumhur ulama adalah semua anggota badan kecuali yang tampak ketika melakukan pekerjaan pekerjaan rumah. Adapun aurat yang boleh tampak di hadapan sesama wanita dijelaskan oleh syekh ibnu baz rahimahullah. Boleh bersentuhan wajar dan bersalaman.
Kami berpendapat dalam isu seperti ini pengawalan dan penjagaan aurat adalah amat penting tetapi dalam keadaan tertentu jika sesama perempuan sekalipun perempuan bukan islam maka ia adalah harus dengan syarat tidak membawa fitnah dan menjatuhkan maruah wanita muslimah.