Aurat Perempuan Dengan Perempuan Sesama Islam
Kami berpendapat dalam isu seperti ini pengawalan dan penjagaan aurat adalah amat penting tetapi dalam keadaan tertentu jika sesama perempuan sekalipun perempuan bukan islam maka ia adalah harus dengan syarat tidak membawa fitnah dan menjatuhkan maruah wanita muslimah.
Aurat perempuan dengan perempuan sesama islam. Kepala leher telapak kaki telapak tangan lengan betis atau yang semisalnya akan tetapi jangan memakai pakaian yang terlalu pendek. Manakala aurat lelaki sesama jantina ialah diantara pusat dengan lutut. Pelihara aurat dengan orang bukan islam. Adapun aurat yang boleh tampak di hadapan sesama wanita dijelaskan oleh syekh ibnu baz rahimahullah.
Karena aurat wanita bukanlah aurat di hadapan wanita lainnya muslim maupun nonmuslim. Dalam hal ini para ulama berbeda pendapat. Ramai muslimah yang menghadapi masalah dan rasa was was tentang aurat kita sesama perempuan bukan islam saya sendiri pun rasa was was nak buka tudung bila housemate kakak saya seorang perempuan berbangsa tiong hua nak buka ke tak nak buka tak nak nak taknak nak akhirnya bukak je tanpa kita betul betul yakin dengan keputusan kita sendiri. Penjelasan penjelasan ulama tentang batas batas aurat wanita di hadapan lelaki ajnabi bukan mahram.
Ini menunjukkan bolehnya wanita muslim bersalaman dengan wanita non muslim. Sedangkan perempuan muslimah di hadapan sesama perempuan muslimah maka perempuan adalah aurat kecuali bagian tubuhnya yang biasa diberi perhiasan. Yakni kecuali kepala yang merupakan tempat mahkota wajah tempat celak leher dan dada tempat kalung telinga tempat giwang dan anting lengan atas tempat gelang lengan bawah tempat gelang tangan telapak tangan tempat cincin betis tempat gelang kaki dan kaki tempat. Boleh bersentuhan wajar dan bersalaman.
Ini bermaksud mereka seharusnya menutup alat kemaluan dan bahagian diantara pusat dan lutut setiap masa kecuali atas dasar privasi. Syaikh hafizhahullah kami mendengar bahwa batasan aurat antara sesama wanita adalah dari pusar hingga lutut. Ada yang berpendapat mulai dari bawah pusar hingga lutut ada juga yang berpendapat sama dengan batasan aurat perempuan dengan mahramnya yaitu diperbolehkan menampakkan kepala bagian tubuh yang menjadi tempat perhiasan leher lengan tangan betis dan kaki. Kami sering melihat wanita wanita yang datang ke tempat tempat resepsi dengan mengenakan gaun gaun pendek dan transparan atau berbelah hingga tampak betisnya.
Aurat wanita sahaya hamba kepada lelaki yang mahram dengannya dan sesama perempuan auratnya adalah dari pusat hingga lutut. Ini kerana keadaan realiti kehidupan kini begitu berbeza dengan zaman dahulu. Kedua aurat wanita terhadap wanita adalah seluruh tubuh dengan pengecualian tempat tempat wanita berhias menurut kebiasaan. Dengan artian boleh bagi seorang wanita membuka beberapa bagian di depan mahramnya sebagaimana yang diperbolehkan untuk dilihat oleh sesama wanita seperti.
Ketiga aurat perempuan di hadapan sesama perempuan.